Pemerintah Indonesia akan mengirimkan sumbangan sebesar AS$ 1 juta dan tim penyelamatan Nepal ketika Bandara negara, yang dipukul oleh gempa, diperbaiki dan mampu menerima pesawat.
"Kami akan menyumbang US$ 1 juta dan mengirim tim penyelamat di sana secepat mungkin. Kami memiliki pengalaman dalam pekerjaan pasca bencana, seperti setelah tsunami dan gempa bumi,"kata Wakil Presiden M. Jusuf Kalla di sini pada hari Senin.
Selain itu, Wakil Menteri Luar Negeri A. M. Fachir menyatakan bahwa pengiriman terhambat oleh tanah longsor dahsyat yang rusak Nepals bandara.
"Presiden telah menyetujui pengiriman bantuan donasi dan bantuan seperti tenda, selimut, dan obat-obatan. Mereka diharapkan akan dikirim segera. Namun, Bandara rusak, tidak tertutup,"Fachir dicatat.
"Ada tidak ada akses. Bandara bukan operasional dan catu daya dimatikan,"Dia menunjukkan.
Setelah Bandara resume operasi, pemerintah akan mengirim bantuan ke Nepal segera.
"Bandara kemungkinan sedang diperbaiki sekarang. Kami mudah-mudahan akan dapat mengirimkan bantuan segera,"ia berkata.
Sebanyak 3,218 orang tewas dan beberapa 6.500 orang lain terluka dalam kuat gempa yang melanda Nepal pada tengah hari pada hari Sabtu, pihak berwenang telah dikutip mengatakan pada hari Senin pagi oleh Xinhua.
Gempa berkekuatan 7,9 mengguncang bagian tengah, Barat, Mid-Barat dan Barat jauh dari Nepal, yang diikuti oleh setidaknya 15 gempa susulan kuat, dengan yang terakhir 6.7 besarnya yang terjadi pada hari Minggu sore.
Gempa juga menyebabkan kerusakan properti
rumah dijual bernilai miliaran dolar AS di negara.
Selain itu, beberapa orang Indonesia 34 berada di Nepal saat terjadi gempa bumi, Departemen Urusan Luar Negeri mengungkapkan.
Dari total, 17 orang yang dihubungi, sementara keberadaan 17 lainnya masih belum diketahui, kata Kementerian.